Kewirausahaan di Bidang Teknologi Informasi

Jumat, 02 Oktober 2015

            Kewirausahaan atau bisa disebut juga entrepreneurship itu berasal dari bahasa Perancis yang artinya Perantara. Kewirausahaan menurut Wikipedia adalah sebuah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi misi ke dalam kehidupan. Adapun visi tersebut berupa ide ide yang inofatif, sebuah peluang, atau cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Atau ada beberapa pengertian lain dari beberapa ahli tentang Kewirausahaan, yaitu :
     ·         Peter F Drucker,
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different).
     ·         Thomas W Zimmerer,
Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari .
     ·         Robbin & Coulter,
Entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
Kewirausahaan adalah proses dimana  seorang individu  atau  kelompok individu  menggunakan  upaya terorganisir  dan  sarana untuk  mencari peluang untuk  menciptakan nilai  dan  tumbuh  dengan  memenuhi  keinginan  dan kebutuhan  melalui  inovasi      dan keunikan, tidak  peduli  apa  sumber daya yang saat ini  dikendalikan. 
     ·         Soeharto Prawiro, 1997
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).
     ·         Acmad Sanusi, 1994
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
     ·         Harvey Leibenstein 1968, 1979
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
     ·         Penrose 1963
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

Selanjutnya diungkapkan pula 3 tipe utama dari wirausaha, yaitu:
      -          Wirausaha Ahli (Craftman).
Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin mengembangkan proses produksi sistem produksi, dan sebagainya. Dia cenderung membuat model percobaan laboratorium dan sebagainya.  Di ajuga menjual lisensi idenya untuk dijadikan produk komersial. Pengetahuannya lebih banyak pada bidang teknis produksi dibandingkan pengetahuan dibidang pengawasan, financing, dan sebagainya. Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang bekerja ada sebuah perusahaan besar kemudian keluar sebagai pegawai dan memulai bisnisnya sendiri.
      -          The Promoter
The promoter adalah seorang indiviu yang yang tadinya mempunyai latar belakang pekerjaan sebagai sales atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan perusahaan sendiri. Keterampilan yang ia miliki biasanya merupakan faktor pendorong untuk mengembangkan perusahaan yang baru ia rintis.
     -          General Manager
General Manager adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja pada sebuah perusahaan dia banyak menguasai keahlian bidang, produksi, pemasaran, permodalan, dan pengawasan.

Ketika membicarakan rencana memulai usaha, hal pertama yang akan ditanyakan adalah “modal yang dibutuhkan berapa?” karena sebagian besar orang beranggapan bahwa modal selalu identik dengan uang. Padahal, sebenarnya modal hanya memiliki presentase 10% dari semua modal yang dibutuhkan entrepreneur untuk memulai bisnisnya.

Tidak adanya modal uang maupun investasi, selalu menjadi alasan semua orang. Sudah menjadi hal biasa jika membuka sebuah usaha hanya menjadi angan – angan saja, tanpa adanya action apapun. Bahkan banyak pula orang yang takut berangan – angan memiliki usaha, karena mereka merasa tidak memiliki cukup uang untuk dijadikan modal.

Saya juga tertarik untuk berbisnis, namun saya masih belum bisa menemukan passion atau kemauan dalam diri saya yang mampu mendorong saya untuk memulai bisnis. Saran saya untuk kalian yang membaca, jangan hanya ikut – ikutan untuk memulai bisnis jika memang tidak mempunyai passion atau kemampuan di bidang apapun.

Usaha yang saya minati sebenarnya ada dibidang olshop, namun saya masih kurang percaya diri untuk memulai bisnis seperti itu, belum lagi modal yang harus dikeluarkan serta waktu yang harus di sisihkan untuk mengurus olshop yang saya buat nantinya. Mungkin untuk kedepannya saya harus menyiapkan persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk membuka bisnis olshop tersebut.

Untuk rencana memulai bisnis yang saya pikirkan adalah, bagaimana mengumpulkan modal, menyisikan waktu, tekun dalam menjalani bisnis, pandai bicara di depan umum.










Source :